Programmable Logic Controller

by 04.50 0 comments


Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain sebagainya. 

Penggunaan PLC di bidang perindustrian membuat PLC memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
1.    Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban dan kebisingan.

2. Interface untuk input dan output telah tersedia secara built-in di dalamnya.
3.    Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan penyambungan (switching).
4. Dapat menangani input dan output dalam jumlah besar dan dalam bentuk sinyal analog maupun digital.


Komponen-komponen Pada PLC Pada kenyataannya merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.

Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :
Blok Diagram PLC

 Komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai Berikut :

 1. Central Processing Unit (CPU)

Unit processor atau Central Processing Unit (CPU)adalah CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput sistem.         
Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama penyusun CPU ini.                                           
Blok Diagram CPU Pada PLC

 ·            Power Supply

    Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.

Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.

·            Processor

      Processor adalah bagian yang mengontrol supaya informasi  tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya, Perangkat pemrograman dipergunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam memori. PLC sekarang kebanyakn sudah menggunakan program melalui software untuk memasukan program yang dibuat ke dalam PLC

·            Memori

      Memori merupakan tempat penyimpanan data sementara dan tempat menyimpan yang harus di jalankan, diman program tersebut hasil terjemahan dari ladder diagram yang di buat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarahkan pada technologi flash memory. dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang. 
Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.PLC memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memstikan memori PLC tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.

 Terdapat beberapa elemen memori di dalam sistem PLC :

·                     Read-Only Memory (ROM) adalah memori non-volatile yang hanya bisa di program hanya sekali saja. Memori jenis ini tidak fleksibel dan kurang popular di bandingkan jenis-jenis memori lainnya.
·                     Random- Access Memory (RAM) adalah memori yang bisa di gunakan untuk menyimpan program dari user dan data-data tertentu. Data- data yang tersimpan di memori ini akan hilang bila sumber tenaganya diambil. Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan baterai sebagai back up tenaga daripada RAM.
·                     Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM) adalah memori yang dapat menyimpan data sama halnya dengan ROM. Data- data yangtersimpan di memori ini dapat di hapus dengan menambahkan sinar ultraviolet. Untuk memogram ulang memori ini di butuhkan sebuah perangkat PROM writer.
·                     Electrically Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM) adalah memori yang mengkombinasikan akses fleksibilitas dari RAM dan non-volatile ROM jadi satu. Data- data yang diisikan ke memori ini dapat di hapus dan di program ulang secara elektrik. Tetapi memori ini mempunyai siklus tulis dan hapus yang terbatas.

2. Rangkaian input PLC

        Adalah Merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jikainput adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh prosesor.

3. Rangkaian Output PLC

      Adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter

Hilda N' Aulia

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Posting Komentar