Programmable
Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah
komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses
yang dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada
sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan
(On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita
jumpai pada mesin pengeboran, sistem konveyor, dan lain
sebagainya.
Penggunaan
PLC di bidang perindustrian membuat PLC memiliki beberapa karakteristik, antara
lain :
1. Kokoh dan dirancang untuk tahan terhadap getaran, suhu, kelembaban dan
kebisingan.
2. Interface untuk input dan output telah
tersedia secara built-in di dalamnya.
3. Mudah diprogram dan menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan sebagian besar berkaitan dengan operasi-operasi logika dan
penyambungan (switching).
4. Dapat menangani input dan output dalam
jumlah besar dan dalam bentuk sinyal analog maupun digital.
Komponen-komponen Pada PLC Pada kenyataannya
merupakan suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri.
PLC dapat dikatakan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat
untuk diaplikasikan dalam dunia industri.
Secara umum PLC memiliki bagian-bagian yang sama
dengan komputer maupun mikrokontroler, yaitu CPU, Memori dan I/O. Susunan
komponen PLC dapat dilihat pada gambar berikut :
Blok Diagram PLC
Komponen-komponen pada PLC adalah Sebagai
Berikut :
1. Central Processing Unit (CPU)
Unit
processor atau Central Processing Unit (CPU)adalah CPU
merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi
untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada
setiap bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan
ouput sistem.
Fungsi dari
CPU adalah mengatur semua proses yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama
penyusun CPU ini.
Blok Diagram CPU Pada PLC
· Power Supply
Catu daya (power supply)
digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC. Tegangan masukan pada PLC
biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC yang besar, catu daya biasanya
diletakkan terpisah.
Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya
secara langsung ke input maupun output, yang berarti input dan output murni
merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input
dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu tidak akan mudah rusak.
· Processor
Processor adalah bagian
yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke
bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing
transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya, Perangkat
pemrograman dipergunakan untuk memasukan program yang dibutuhkan ke dalam
memori. PLC sekarang kebanyakn sudah menggunakan program melalui software untuk
memasukan program yang dibuat ke dalam PLC
· Memori
Memori merupakan tempat penyimpanan data sementara dan tempat menyimpan yang harus di jalankan, diman program tersebut hasil terjemahan dari ladder diagram yang di buat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarahkan pada technologi flash memory. dengan menggunakan flash memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming maupun reprogramming secara berulang-ulang.
Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana
masing-masing blok memiliki fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari
memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara
bagian memori yang lain digunakan untuk menyimpan variable yang digunakan
pada program seperti nilai timer dan counter.PLC memiliki suatu rutin
kompleks yang digunakan untuk memstikan memori PLC tidak rusak. Hal ini
dapat dilihat lewat lampu indikator pada PLC.
Terdapat beberapa elemen memori di dalam sistem PLC :
·
Read-Only Memory (ROM) adalah memori
non-volatile yang hanya bisa di program hanya sekali saja. Memori jenis ini
tidak fleksibel dan kurang popular di bandingkan jenis-jenis memori lainnya.
·
Random- Access Memory (RAM) adalah memori yang bisa di gunakan untuk menyimpan program dari user dan
data-data tertentu. Data- data yang tersimpan di memori ini akan hilang bila
sumber tenaganya diambil. Masalah ini dapat diatasi dengan menambahkan baterai
sebagai back up tenaga daripada RAM.
·
Erasable Programmable Read Only
Memory (EPROM) adalah memori yang dapat
menyimpan data sama halnya dengan ROM. Data- data yangtersimpan di memori ini
dapat di hapus dengan menambahkan sinar ultraviolet. Untuk memogram ulang
memori ini di butuhkan sebuah perangkat PROM writer.
·
Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
(EEPROM) adalah memori yang mengkombinasikan akses fleksibilitas dari RAM
dan non-volatile ROM jadi satu. Data- data yang diisikan ke
memori ini dapat di hapus dan di program ulang secara elektrik.
Tetapi memori ini mempunyai siklus tulis dan hapus yang terbatas.
2. Rangkaian input PLC
Adalah
Merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen
lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul
input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan
digunakan. Jikainput adalah limit switches dan pushbutton dapat dipilih kartu
input DC. Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC
(Analog to Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang
berupa variable seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya
ada 8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai
alamat yang unik oleh prosesor.
3. Rangkaian Output PLC
Adalah bagian PLC yang
menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran
informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 –
15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 –
240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam
sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus dari modul output
yang menggunakan DAC (Digital to Analog Conversion). Modul output analog dapat
mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya
signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya digunakan pada
peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic position
control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan
untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di
bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter
0 comments:
Posting Komentar