Topologi Hirarki

by 21.27 0 comments
Desain jaringan hirarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan. Yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi-fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi-fungsi yang ada di jaringan, maka jaringan menjadi desain modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan performa.  
Topologi hirarki terdiri dari tiga layer yaitu : access, distribution, dan core.  


CORE LAYER
Core Layer berfungsi sebagai switched backbone berkecepatan tinggi, ingatlah bawa backbone dimaksudkan untuk men-switch traffic, bukan untuk me-route-nya. Routing sangat mempengaruhi kinerja, terutama karena setiap frame perlu dibuat ulang ketika melewati router. Switching menyediakan kinerja yang jauh lebih tigngi, terutama karena suatu frame dapat dikirim melalui backbone tanpa perlu dibuat ulang ketika melewati switch, tetapi semuanya berada di layer 1 dan 2 pada model OSI.
Core layer biasanya terdiri dari sejumlah switch high-end. Pertumbuhan jaringan tidak menyangkut penambahan perangkat, tetapi cenderung ke pergantian perangkat dengan kecepatan yang lebih tinggi. Core layer juga bertanggung jawab dalam penyediaan derajat redundasi dengan menyediakan berbagai path. Dengan demikian, jika jalur backbone down, frame data masih memiliki jalur alternatif.
Secara umum, Anda ingin memastikan bahwa satu-satunya traffic yang bergerak melalui backbone adalah traffic yang bergerak antar perangkat distribution layer. Suatu disain yang memindahkan traffic yang tak perlu ke core layer tidak akan memberikan yang terbaik. Untuk mencapai itu, core layer juga jangan pernah digunakan untuk memfilter traffic seperti access list -sebagai gantinya ini hanrus diimplementasikan pada layer lainnya.
Sebagai rangkuman, core layer harus digunakan untuk menyediakan switching kecepatan tinggi, keandalan, dan fault tolerance. Core layer juga harus dikembangkan dengan menggunakan perangkat yang lebih cepat dan tidak pernah mengimplementasikan elemen-elemen yang dapat menurunkan kinerja seperti access list.
DISTRIBUTION LAYER
Distribution layer berperan sebagai mediator antara core dan access layer dan disinilah fungsi routing (dan lainnya) biasanya ditemukan. Salah satu contoh jenis interkoneksi disini adalah berbagai jenis media seperti Ethernet dan Token Ring. Distribution Layer juga tempat pengimplementasian policy dengan menggunakan access list.
Untuk memahami fungsi distribution layer, ingatlah bahwa sejumlah routing biasanya akan terjadi. Klien pada subnet yang satu mungkin perlu berkomunikasi dengan server pada subnet yang lain. Pada beberapa kasus tertentu traffic ini dilokalisasi, seperti dengan departemen atau database server. Namun, server seringkali perlu diakses oleh beberapa subnet walaupun berada dalam satu lokasi tertentu, misalnya mail server. Distribution layer akan bertanggung jawab untuk fungsi routing ini.
Secara keseluruhan, layer ini melayani pengimplementasian keamanan (dalam bentuk access list dan filtering) batas-batas untuk route aggregation dan summarization (sebagai contoh, banyak subnet dapat disembunyikan di balik satu entri tabel routing, sehingga entri tersebut lebih kecil dan routing lebih efisien), broadcast domain (broadcast domain merupakan konsep layer 2 yang menentukan seberapa jauh broadcast akan berjalan pada jaringan yang ditentukan.
Secara default, router biasanya tidak melewatkan broadcast, tetapi sebagai batas pemisah antar broadcast domain), dan routing (hampir semua routing dilakukan di layer ini. Ini juga berfungsi sebagai batas pemisah antara routing statis dan dinamis.
ACCESS LAYER
Access layer berfungsi sebagai titik dimana sistem akhir terhubung ke jaringan, biasanya dengan menghubungkan ke switch layer 2 atau hub. Dengan sendirinya, layer ini biasanya digunakan untuk menentukan domain collision jaringan. Access layer ini juga kadang-kadang digunakan untuk menentukan policy keamanan jaringan tambahan dan filtering.

RANGKUMAN:
Model jaringan hirarki terdiri dari tiga layer:
1. Core (backbone) layer menyediakan transportasi yang optimal antar-node.
2. Distribution layer menyediakan koneksi dengan policy.
3. Access layer menyediakan akses jaringan untuk user/workgroup.
Core Layer
1. Bertanggung jawab untuk mengirim traffic secara cepat dan andal.
2. Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency).
3. Kegagalan pada core layer dapat mempengaruhi semua user dan desain fault tolerance untuk level ini.
4. Spesifikasi desain:
   yang tidak boleh dilakukan:
   - Jangan gunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
   - Jangan dukung akses workgroup.
   - Jangan perluas jaringan (misalnya dnegan menambahkan router), tetapi gantilah perangkat jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.
   yang boleh dilakukan:
   - Desain untuk keandalan yang tinggi (FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
   - Desain untuk kecepatan dan latency rendah.
   - Gunakan protokol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.
Distribution Layer
1. Disebut juga workgroup layer, merupakan titik komunikasi antara access layer dan core layer.
2. Fungsi utamanya adalah routing filtering, akses WAN, dan menentukan bagaimana paket dapat mengakses core layer, jika diperlukan.
3. Menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer. Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai.
4. Tempat dilakukannya policy jaringan. Fungsi distribution layer:
   - Access list, packet filtering dan queuing.
   - Keamanan dan policy jaringan seperti address translation dan firewall.
   - Redistribusi antar protokol routing, termasuk routing statis.
   - Routing antar VLAN dan workgroup lainnya.
   - Akses menurut departmen atau workgroup.
   - Penentuan broadcast domain dan multicast domain.
   - Transisi setiap media yang mungkin muncul.
Access Layer
1. Mengontrol akses end user lokal ke internetwork.
2. Disebut juga desktop layer.
3. Resources yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara lokal.
4. Kelanjutan penggunaan access list dan filter.
5. Tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi).
6. Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini.
7. Tempat dilakukannya routing statis.

Hilda N' Aulia

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Posting Komentar